Tasauf, esoterisme, mistisisme Islam, sufisme
Suff – kain tenunan terpilih sebagai simbol kesederhanaan. Pakaian ini
digunakan pertapa
Kehidupan sufisme sudah ada pada jaman Nabi SAW – tahanus di Gua Hira’.
Nabi SAW hidup sederhana
Para sahabat juga menunjukkan kehidupan sederhana.Sufisma berkembang dengan munculnya al Junaid (w.910 M) Syeh Abdul
Qadir Jaelani (w.1166M), Imam Syazali (1258M).
Ajaran-ajaran mereka tertulis dan dikembangkan oleh Ibnu ‘Arabi, Jalal
al Din al Rumi, Imam Ghazali, dan lainnya.
TAREKAT NAQSYABANDIYAH
Didirikan Syeh Muhammad Bahauddin al Bukhari an Naqsyabandi lahir di Bukhara 1317 M. Naqsyabandi (pelukis, pengukir). Beliau banyak berguru kepada tokoh-tokoh tarekat dan memeroleh “ijazah” berupa jubah/khirqah. Meninggal dalam usia 74 tahun.
Didirikan Syeh Muhammad Bahauddin al Bukhari an Naqsyabandi lahir di Bukhara 1317 M. Naqsyabandi (pelukis, pengukir). Beliau banyak berguru kepada tokoh-tokoh tarekat dan memeroleh “ijazah” berupa jubah/khirqah. Meninggal dalam usia 74 tahun.
Ajaran pokok:
a.Berpegang teguh pada ajaran Nabi SAW
b. Menjauhi bid’ah
c. Memiliki 6 dasar:
1) Taubat
2) Uzlah
3) Zuhud
4) Taqwa
5) Qanaah
6) Taslim/berserah diri
d. Memiliki 6 rukun:
1) ilmu
2) hilm /lapang dada
3) sabar
4) Ridha
5) ikhlas
6) akhlakul karimah
e. Memiliki 11 prinsip
1) husydardam/teknik pengendalian pernafasan
2) nazarbar qidam/melihat ke kaki ketika berjalan
3) safardarwathan/hijrah dari sifat tercela
4) khalawat dar ajuman/khalawat dalam keramaian
5) yadzkar/dzikir terus menerus
6) bazkasyat/berulang-ulang dzikir lailaha illallah
7) nakahdasyt/menjaga hati dari segala bisikan
8) yaddasyt/konsentrasi pada kehadiran Allah
b. Menjauhi bid’ah
c. Memiliki 6 dasar:
1) Taubat
2) Uzlah
3) Zuhud
4) Taqwa
5) Qanaah
6) Taslim/berserah diri
d. Memiliki 6 rukun:
1) ilmu
2) hilm /lapang dada
3) sabar
4) Ridha
5) ikhlas
6) akhlakul karimah
e. Memiliki 11 prinsip
1) husydardam/teknik pengendalian pernafasan
2) nazarbar qidam/melihat ke kaki ketika berjalan
3) safardarwathan/hijrah dari sifat tercela
4) khalawat dar ajuman/khalawat dalam keramaian
5) yadzkar/dzikir terus menerus
6) bazkasyat/berulang-ulang dzikir lailaha illallah
7) nakahdasyt/menjaga hati dari segala bisikan
8) yaddasyt/konsentrasi pada kehadiran Allah
Tarekat Qadiriyah
Pendirinya:
Abd al Qadir al Jaelani (1077-1166) lahir di desa Jilan Persia, meninggal di
Bagdad dan makamnya sangat terawat.
Ia
dididik tasauf oleh ibunya (Fatimah binti Abdullah as Sauma’i) dan kakeknya
(Syeh Abdullah as-Sauma’i). Umur 18 tahun belajar pada guru sufi Ahmad Ghazali
di Bagdad. Ia bermazhab Hanbali.
Karya tulisnya:
1) Al Gunya li thalibil thariq al haq
(bekal yg.cukup bagi pencari kebenaran
2) Al Fath ar Rabbani (pembuka Ketuhanan)
3) Sittin majalis (60 majelis) berisi 62
khutbah
4) Manaqib (berisi riwayat hidup beliau
terkenal di Indonesia yang dibaca terutana hari Asyura, 27 Rajab, nisfu sya’ban
Tarekat Idrisiyah
Pendirinya: Sayid
Ahmad bin Idris bin Muhammad bin Ali lahir di Maroko 1760 M dari keluarga
saleh. Ia belajar tasauf pada Abu Mawahib abdul Wahab danAbu Qasim al Wazir
(aliran tasauf qadiriyah). Sayid Idris pendukung Wahabiyah.
Ajarannya:
1) Menamalkan praktik tasauf sesuai Al
Quran & Hadis
2) Tidak mengajarkan dzikir tertentu
3) Tidak menganjurkan pengikutnya untuk
uzlah
4) Percaya bahwa roh Rasulullah SAW dapat
memberi izin terbentuknya tarekat kepada seseorang
5) Tidak mengajarkan ittihad maupun
wihdatul wujud
Tarekat ini juga berkembang di Indonesia,
diduga dibawa oleh Abdul Fatah (1884-1947) ulama kelahiran Tasikmalaya dan
berkembang di sana. Pengikut pria berjenggot, berpakaian gamis putih, dan
sorban /selendang hijau dan wanitanya pakai cadar.
TAREKAT SANUSIYAH
Pendirinya: Sidi Muhammad
bin Ali as Sanusi (Aljazair 1791-1859M) bertujuan memperbaharui penghayatan dan
penyebarluasan Islam.
Ajarannya:
1. Hanya beribadah pada Allah
2. Dilarang minum kopi dan merokok
3. Putus hubungan dengan Yahudi dan
Nasrani
4. Menyerahkan sebagian
penghasilan-sosial
5. Menolak pengaruh barat
Berkembang di Afrika Utara dan Libya), Saudi Arabia (Makkah Madinah),
Irak, Iran, Malaysia, dan Indonesia
TAREKAT RIFA’IYAH
Pendirinya: Ahmad bin Ali ibn Abbas ar Rifai (1106-1183) pengikut
mazhab Syafii, meninggal di Bagdad
3 ajaran pokok; 1) tidak meminta; 2) tidak menolak; 3) tidak menunggu.
Tarekat ini berkembang di Turki, Syiria, Mesir dan Indonesia. Di Indonesia
terkenal dengan permainan debus dan tabuhan rebana di Aceh dan Sumatera Barat
dengan menikam dirinya dengan besi tajam dan berdzikir dan mereka tidak terluka.
No comments:
Post a Comment